Sabtu 25 Januari 2014 PMI Kabupaten kapuas melaksanakan simulasi pertolongan pertama disawah dan air di Desa Terusan raya. Dalam simulasi PP di Terusan Raya ada 1 orang staf perwakilan PMI Kabupaten Kapuas (Irma Normaulidah, SKM), 1 orang staf perwakilan PMI Provinsi (Joko Susilo), 1 orang fasilitator dari Palangkaraya dan 13 orang relawan PMI Kabupaten Kapuas.
Kegiatan dimulai dengan Pengarahan dan pendalaman materi simulasi di Balai Desa oleh Kordes (Karolika Suriyana) dan Fasilitator (Joko Wardoyo). Kordes memperkenalkan Fasilitator simulasi Joko Wardoyo kepada relawan desa, kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pengulangan materi tentang cara membidai, membalut luka & cara evakuasi korban baik menggunakan tandu maupun secara manual. Setelah materi yang berkaitan dengan simulasi kecelakaan disawah di bahas, relawan desa dibagi menjadi 3 team yang terdiri dari 10-11 orang.
Sembari Kordes dan Fasilitator memberikan pengarahan dan pendalaman materi simulasi kecelakaan di sawah kepada relawan desa, di RT,04/Jalan Tanggul Desa team Relawan PMI Kab. Kapuas yang lainya mempersiapkan tempat, peralatan simulasi dan peran yang akan mereka lakoni nantinya guna kesempurnaan simulasi.
Setelah persiapan selesai relawan desa diarahkan menuju tempat simulasi pertolongan pertama di sawah.
Skenario singkat kecelakaan di Sawah:
Karna kelalaian masyarakat yang tidak memperhatikan keadaan cuaca (hujan) saat bekerja disawah 5 dari 7 orang dari mereka mengalami kecelakaan:
– 1 orang mengalami patah tulang pada tungkai kanan bawah karna tertimpa pohon
– 2 orang syok melihat kaki temannya patah akibat tertimpa pohon
– 1 orang terkena alat tani tajak di pergelangan kaki kanan
– 1 orang lecet pada lutut kanan akibat tergelincir
– 2 orang selamat
Pada saat itu relawan desa 10-11 0rang sedang berjalan pulang melintasi jalan tanggul usai pelatihan KPPBM di Balai desa, tiba-tiba mereka mendengar suara minta tolong. Segera mereka mencari tau dimana asal dari suara itu. Setelah dicari maka ditemukan 5 orang korban yang masih tergeletak di tempat kejadian tersebut. 1-2 orang relawan desa bergegas berlari menghubungi keluarga korban dan kepuskesmas untuk mengambil tandu. Relawan desa yang lain membawa korban ketempat yang aman untuk melakukan pertolongan pertama kepada mereka sebelum dibawa ke puskesmas setempat menggunakan tandu.
Relawan desa secara bergantian masing-masing team melakukan simulasi tersebut.
Setelah seluruh relawan desa mempraktekan simulasi pertolongan pertama disawah secara bergantian masing-masing team, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi, karna ditempat tersebut sangat panas maka evaluasi di lakukan dibalai desa.
Pada evaluasi Relawan Desa mengungkapkan merasa kesulitan melakukan pertolongan pertama kepada korban, karna keluarga korban begitu merepotkan mereka untuk memprioritaskan korban mana yang perlu didahulukan untuk di tolong.
Fasilitator kembali menerangkan, begitulah nantinya kemungkinan yang akan terjadi dimasyarakat. Keluarga korban tentu akan mengusahakan keluarga merekalah yang harus didahulukan untuk ditangani maka diharapkan relawan desa jangan terkecoh dengan hal tersebut dan tetap harus berkonsentrasi menolong korban yang paling keritis membutuhkan pertolongan pertama.
Selesai membahas evaluasi pertolongan pertama disawah, kegiatan dilanjutkan makan bersama dan sholat.
1 Jam usai rehat kegiatan langsung dilanjutkan dengan pengarahan dan pendalaman materi simulasi pertolongan pertama di air.
Fasilitator menerangkan bagaimana mellakukan pertolongan pertama untuk korban kecelakaan di air khususnya untuk korban henti nafas dan henti jantung, yaitu dengan RJP. Relawan desa di persilakan oleh fasilitator mempraktekan bagaimana cara memberikan nafas buatan dan RJP dengan menggunakan boneka ambu.

fasilitator menerangkan cara menangani korban yang henti nafas dan henti jantung menggunakan media ambu
Diberitahukan pula kepada relawan desa agar masing-masing dari mereka punya leader untuk memimpin team mereka.
Sembari Kordes dan Fasilitator memberikan pengarahan dan pendalaman materi simulasi kecelakaan di air kepada relawan desa, di RT,04 dan RT.05/ Dermaga pelabuhan Desa team Relawan PMI Kab. Kapuas yang lainya mempersiapkan tempat, peralatan simulasi dan peran yang akan mereka lakoni nantinya guna kesempurnaan simulasi. Dimana pada kali ini relawan kabupatenlah yang memnjadi korbanya, agar relawan desa dapat berfokus sebagai penolong.
Setelah persiapan selesai relawan desa diarahkan menuju tempat simulasi pertolongan pertama di sawah.
Skenario singkat kecelakaan di air:
kabut asap yang tebal di desa Terusan raya menyebabkan kecelakaan di sungai tersebut karena menyulitkan para pengendara untuk mengemudikan kelotoknya dan akhirnya salah satu kelotok pedagang dari kapuas tersebut menabrak sebuah kayu besar mengakibatkan mesin kelotoknya mati. Karna muatan kapal yang banyak dan paniknya orang dikelotok tersebut membuat kapal menjadi karam dan 7 orang penumpangnyapun berhamburan menceburkan diri kesungai.
– 1 orang Patah Tulang tungkai kanan bawah
– 1 orang henti nafas dan henti jantung meninggal
– 1 orang henti nafas dan henti jantung selamat
– 1 Orang syok karna barang dagangannya hilang akibat kelotok karam
– 2 selamat dan bisa berenang
Kemudian relawan desa disini sebagai penolong pertama secara bergantian kemudian melakukan penyelematan terhadap korban-korban kecelakaan. Didalam masing-masing kelompok terdiri 10-11 orang yang bertugas diantaranya 3 orang menjaga pos PP dan sebagai penolong di darat, 8 orang diperahu ( 1 orang leader, 2 orang mendayung, 5 orang menceburkan diri ke air menyelamatkan korban )
- para korban berhamburan menunggu diselamatkan
Para relawan desa dan fasilitator kemudian melakukan evaluasi kembali berkaitan dengan kecelakaan di air.
kemudian disusul dengan foto bersama di depan balai desa.
simulasinya bagus nyimak informasi yang menarik