Selasa, 29 Juli 2014 pagi sebuah kapal tradisional penyeberangan tenggelam di desa panamas kecamatan selat Kabupaten Kapuas. Karamnya kapal penyeberangan ini terjadi sekitar jam 09.00 Waktu Indonesia Bagian Barat. Diduga tenggelamnya ferry tersebut disebabkan oleh, kelebihan kapasitas atau muatan penumpang dan kendaraan yang ikut menyeberang dari Handil Panamas menuju jalan kalimantan,kuala kapuas. Ditambah lagi mogoknya mesin ferry saat berada di pertengahan sungai kapuas sehingga membuat para penumpang panik dan membuat kapal ferry oleng kanan kiri.
Ferry yang tidak begitu besar tersebut menganggkut sekitar 20 buah kendaraan bermotor roda dua dan 74 orang penumpang termasuk di dalamnya pengemudi kapal, ABK dan Motoris. Kejadian ini memakan korban meninggal sebanyak 17 orang dan 57 orang selamat termasuk didalamnya beberapa orang kritis. Sebagian penumpang berasal dari luar Kota Kapuas seperti Pelaihari (Kalimantan Selatan), Pulang Pisau, sebagian lagi berasal dari daerah Kuala Kapuas khususnya desa Panamas.
Sebagian korban yang ditemukan pada hari pertama, kedua dan ketiga langsung di bawa ke RSUD Kapuas dan sebagian lagi ada yang langsung dibawa pulang kerumah masing-masing, terutama untuk korban yang sudah meninggal.

BPK beserta penyelam tradisional menguras air dalam ferry guna penyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian
Upaya pencarian korban dilakukan oleh berbagai pihak seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan, Kepolisian, Taruna Siaga Bencana, Palang Merah Indonesia, Emergency, BASARNAS, Rescue dan pihak-pihak lain. Selain itu ada pula penyelam tradisonal dari desa Murung Kramat yang sangat membantu dalam pencarian korban ferry tenggelam..