Pada hari senin, 11 April 2011. Salah satu relawan PMI survey ke Komplek Kabulat, dimana sebelumnya PMI Kabupaten Kapuas mendengar informasi bahwa di komplek tersebut merupakan Komplek penderita Kusta dan parahnya lagi semua warga yang berada di Komplek tersebut terisolasi dari masyarakat umum. Komplek Kabulat termasuk dalam wilayah RT 18 RW 5 , di tepian Sungai Kapuas Murung Selat Hulu Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas.
Sejarah singkat penampungan penderita kusta di KABULAT
– Tahun 1960 an di gagas oleh dr.Khan dan dr.Kaluke yang mendirikan penampungan penderita kusta dikarenakan pada waktu itu seorang penderita kusta dikucilkan oleh masyarakat, dibuatkan pondok di hutan, kemudian dibakar karena dianggap aib dan anggapan kusta tidak bisa disembuhkan.
– Tahun 1986 M. Adenan selaku bupati Kapuas membangun 26 rumah untuk para penderita kusta, termasuk didalamnya ruang pertemuan dan tempat ibadah.
– Seiring berjalannya waktu, bangunan yang ada mengalami kerusakan dan hancur. Pada tahun 1990 dibangun lagi 6 rumah baru, termasuk didalamnya ruang pertemuan/aula yang sampai saat ini keadaannya sangat memprihatinkan.
Penghuni komplek KABULAT
1. Ticek, laki-laki, umur 98 tahun, agama katolik, kaki kiri diamputasi
2. Tinah, perempuan
3. Utuy, laki-laki
4. M.noor, laki-laki (mantan ketua kelompok)
1 (satu) rumah dihuni oleh syamsuri (anak almarhum penderita), syamsuri menderita penyakit “bakatak”, sulit berjalan dan hanya tinggal seorang diri.
Gambaran umum kehidupan penderita/eks penderita kusta di komplek Kabulat
– Tinggal dirumah yang sudah tidak layak huni, tua dan lapuk. Atap bocor disana-sini. Untuk bapak M.noor membangun pondok sendiriuntuk tempat tinggal karena bangunan lama telah hancur.
– Penderita yang tinggal sendiri dan tidak punya keluarga hanya mengharapkan bantuan dari warga sekitar, sesame penghuni komplek.
– Tidak ada bantuan/perhatian dari donator dan pemerintah.
– Akses darat yang sulit untuk menuju komplek
– Rata-rata mata pencaharian mereka : buruh tani, mencari dan menjual kayu bakar
Akses menuju komplek
Darat : Jalan Trans Kalimantan /handil baras, kelurahan Selat Hulu, Kecamatan Selat. Masuk sekitar 3 Km, track tanah dan berlumpur, sungai kecil, jembatan darurat dari batang kayu (Pohon Tumbang), melewati sawah dan rawa.
Sungai : Sekitar 15 menit dari dermaga Danum Are Kuala Kapuas, naek perahu motor, tarif Rp.10.000,-/orang.
Contact Person
– Ketua RT 18 RW 5 an. Bapak Gandi, HP.081251466333
– Lilis, HP. 085349278072
hunian penderita kusta
Dibantu..dibantu..dibantu..